Khosama Media

KISAH BOHONG ? PUASANYA DUA WANITA PENGGUNJING

 
Gambar terkait
Dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ada dua orang wanita yang berpuasa, lalu ada yang menceritakan perihal keduanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, di sini ada dua orang wanita yang berpuasa, keduanya hampir mati karena kehausan.” Ternyata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam malah berpaling dan tidak menggubrisnya. Orang itu pun datang lagi kepada beliau dan kembali menceritakan kejadian tersebut. Dia berkata, “Wahai Rasulullah keduanya hampir mati.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda, “Panggil keduanya.” Akhirnya kedua wanita itu pun datang. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meminta untuk diambilkan sebuah ember, lalu beliau bersabda, “Muntahlah!” Maka salah satu dari keduanya pun muntahh, ternyata dia memuntahhkan air nanah bercambur darah sehingga memenuhi setengah ember. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kepada wanita yang satunya untuk muntah, dan dia pun memuntahkan nanah bercampur darah sehingga ember itu penuh, lalu beliau bersabda, “Kedua wanita ini berpuasa dari apa yang dihalalkan oleh Allah namun malah berbuka dengan yang diharamkan oleh-Nya, keduanya duduk-duduk untuk makan daging manusia.”

KEMASYHURAN KISAH

Kisah ini cukup masyhur dan banyak disampaikan oleh sebagian penceramah terutama saat bulan Ramadhan untuk memperingatkan kaum muslimin yang sedang berpuasa agar tidak melakukan perbuatan haram semacam menggunjing.

DERAJAT KISAH

Kisah ini LEMAH. Syaikh al-Albani (Silsilah Abdits Dhoifah, no.519) menyebutkan hadis:
Sesungguhnya kedua orang wanita ini berpuasa dari apa yang dihalalkan oleh Allah namun berbuka dengna apa yang diharamkan oleh Allah dan keduanya. Salah seorang dari keduanya duduk pada yang lainnya lalu keduanya memakan daging manusia.
Kemudian beliau (al-Albani) berkata, “Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (5:431) dari seseorang dari Ubaid maula Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata: -lalu rowi hadis ini menceritakan kejadian di atas-. Sanad hadis ini lemah karena ada seorang rowi yang tidak disebut namanya.
Al-Hafizh al-Iraqi (1:211) berkata, ‘Dia seorang yang tidak dikenal.’ Hadis ini juga diriwayatkan oleh ath-Thoyalisi (1:188), beliau berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Robi dari Yazid dari Anas.’ Sanad ini sangat lemah. Robi’ (yang dimaksud) ini adalah Robi’ bin Shobih, dia seorang yang lemah. Sedangkan Yazid (yang dimaksud di sini) adalah Yazid bin Aban ar-Ruqosyi, dia seorang yang matruk (hadisnya ditinggalkan).”

PELAJARAN DARI KISAH

Pelajaran pertama
Kendati diketahui bahwa hadis ini lemah, janganlah seorang pun beranggapan bahwa ghibah(menggunjing orang lain) saat puasa diperbolehkan. Pembahasan tentang lemahnya hadis ini sama sekali tidak menunjukkan hal itu. Akan tetapi, perlunya dibahas tentang kelemahan kisah ini hanya untuk menunjukkan bahwa kisah ini tidak boleh dinisbahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mengenai masalah ghibah, tidak ada seorang pun yang meragukan bahwa ghibah adalah haram, baik pada saat puasa maupun tidak. Ketika menafsirkan Surat Al-Hujurot ayat 12 di atas, Imam Ibnu Katsir berkata, “Ghibah haram menurut kesepakatan para ulama dan tidak ada perkecualian sedikit pun selain yang lebih kuat masalahnya seperti untuk jarh dan tadil atau untuk sebuah nasihat.”
Imam al-Qurthubi berkata, “Para ulama sepakat bahwa ghibah merupakan dosa besar.”
Terlalu banyak dalil yang menunjukkan atas hal itu, di antaranya adalah ayat di atas dan sabda Rasullah shallallahu alaihi wa sallam,
Dari Anas beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Pada saat di-miraj-kan saya melewati suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga, mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka. Maka aku bertanya, Wahai Jibril, siapakah mereka itu?’ Jibril menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang makan daging manusia (berbuat ghibah, pen.) dan mencela kehormatan orang lain.” (HR. Abu Dawud: 4878, lihat Shohih Targhib: 2839)
Di samping itu, orang yang melakukan ghibah saat berpuasa tidak akan berpahala. Dari Abu Hurairah beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan haram dan malah mengerjakannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. al-Bukhori)
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah perisai, maka jangan berkata kotor, dan jangan berbuat kebodohan. Jka ada seseorang yang memerangimu atau mencelamu maka katakanlah: saya sedang puasa.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Pelajaran Kedua
Apakah ghibah membatalkan puasa ataukah tidak? Jawabannya, ghibah dan perbuatan haram lainnya tidaklah membatalkan hakikat puasa. Hanya perbuatan haram tersebut bisa membatalkan atau mengurangi pahala puasa, sebagaimana keterangan di atas. Sementara itu, Imam Ibnu Hazm menganggap bahwa semua perbuatan haram tersebut bisa membatalkan puasa seseorang. Beliau berkata (Al-Muhalla, no. 734), “Puasa juga bisa batal dengan menyengaja berbuat maksit, apa pun perbuatan maksiat tersebut tanpa ada satu pun yang terkecuali, jika dia melakukannya sengaja dan ingat kalau sedang puasa. Seperti menyentuh atau mencium selain istrinya, berdusta, ghibahnamimah(mengadu domba), sengaja meninggalkan sholat, berbuat zhalim (aniaya), atau perbuatan haram lainnya.”
Namun, yang benar –insya Allah- adalah pendapat mayoritas ulama yang mengatakan bahwa ghibahtidaklah membatalkan puasa. Wallahu alam.
Sumber: Majalah Al-Furqon Edisit 10 Tahun Ke-8 1430/2009
Artikel : KisahMuslim.com

RISALAH ISLAM ITU SEDERHANA NAMUN PESANNYA BEGITU KUAT

 
Gambar terkait
Akifah Baxter, mantan penganut Kristen yang tinggal di Amerika. Suatu hari ia jalan-jalan ke toko buku. Ia mencari sebuah buku yang dapat membimbingnya. Lalu ia menemukan sebuah buku tentang Islam, yang kemudian mengubah seluruh pandangan spiritualnya. Baxter bukanlah seorang ateis. Ia yakin akan keberadaan Tuhan, tapi ia mencari jalan yang tepat untuk mencapai kebenaran itu. Ia berkisah tentang pencarian kebenaran yang menyebabkannya memeluk Islam.
Aku selalu menyadari akan keberadaan Tuhan. Aku selalu merasa bahwa Dia ada di sana. Kadang-kadang perasaan itu jauh, dan sering kali aku mengabaikannya. Tapi aku tidak pernah bisa menyangkal pengetahuan ini. Karena itu, sepanjang hidupku, aku terus mencari kebenaran tentang rencana-Nya.
Kuhadiri banyak kajian di gereja. Aku mendengarkan, berdoa, berdiskusi dengan orang-orang dari semua agama yang berbeda. Tapi tampaknya selalu ada sesuatu yang kurasa tidak benar. Membingungkan. Seperti ada sesuatu yang hilang.
Dulu, aku sering mendengar orang berkata padaku, “Ya, aku percaya pada Tuhan, tapi aku tak memiliki agama. Dan menurutku, mereka semua keliru.”
Inilah yang benar-benar kurasakan. Namun, aku tak ingin membiarkan rasa penasaran ini pergi kemudian hanya menerima suatu keyakinan (agama) begitu saja. Aku tahu jika Tuhan benar-benar ada, Dia tidak akan meninggalkan kita tanpa arah, atau bahkan tersesat. Harus ada langkah nyata mencari agama yang benar. Dan aku harus menemukannya.
Berbagai gereja Kristen tempatku berkonsentrasi mencari kebenaran, -karena aku hanya berada di lingkungan itu-, memang tampaknya ada kebenaran dalam beberapa ajaran mereka. Namun, ada begitu banyak pandangan yang berbeda. Sehingga banyak ajaran yang bertentangan pada hal-hal dasar seperti bagaimana berdoa, berdoa kepada siapa, siapa yang akan “diselamatkan” dan siapa yang tidak, dan apa yang harus seseorang lakukan untuk “diselamatkan”. Tampaknya begitu berbelit-belit. Aku merasa hampir menyerah.
Aku baru saja mengunjungi gereja yang mengakui eksistensi Tuhan dan tujuan dari keberadaan manusia. Namun ajarannya meninggalkan rasa frustrasi yang begitu menggeliat. Aku benar-benar frustrasi karena apa yang mereka ajarkan bukanlah suatu kebenaran.
Suatu hari, aku jalan-jalan ke sebuah toko buku. Aku melihat-lihat genre buku agama. Saat aku berdiri di sana, kurayapi pandanganku di susunan buku. Kulihat sebagian besarnya adalah buku-buku Kristen. Tiba-tiba terlintas di benakku, apakah toko ini punya buku-buku tentang Islam.
Kusadari hampir tidak ada buku tentang Islam di sini. Tapi ketika kuambil salah satu buku Islam -yang hanya karena penasaran-, ternyata malah membuatku bersemangat dengan apa yang kubaca. Hal pertama yang membuatku terpana adalah pernyataan ‘Tidak ada Tuhan yang benar kecuali hanya Allah,’ Dia tidak punya rekanan atau sekutu, dan semua doa dan ibadah hanya diarahkan pada-Nya saja. Pernyataan ini tampak begitu sederhana, tapi pesannya begitu kuat, sehingga aku langsung menangkap pesannya.
Dari situ aku mulai membaca segala sesuatu tentang Islam. Semua yang kubaca benar-benar memuaskan dan dapat kumengerti (logis). Seolah-olah semua potongan-potongan teka-teki ini terjawab dengan sempurna, dan gambaran yang jelas itu begitu nyata.
Aku begitu bersemangat, jantungku berdebar setiap saat, setiap kali aku membaca segala sesuatu tentang Islam. Kemudian, ketika aku membaca Alquran, aku merasa seperti benar-benar mendapat anugerah yang besar untuk dapat membaca kitab ini. (Setelah membacanya) Aku benar-benar yakin bahwa kitab ini datang langsung dari Allah melalui Rasul-Nya ﷺ.
Inilah dia kebenaran. Aku merasa, sepertinya selama ini aku telah menjadi seorang muslim, hanya saja aku tidak menyadarinya. Sekarang kumulai hidupku sebagai seorang muslim. Aku merasakan kedamaian dan keamanan setelah mengetahui apa yang kupelajari adalah kebenaran hakiki yang akan membawaku lebih dekat kepada Allah. Semoga Allah menjaga dan membimbingku.
Pelajaran:
Pertama: Ada sebagian kaum muslimin yang kecewa dengan peradaban umat Islam yang teringgal dibanding dunia barat. Tapi, di sisi lain mereka juga terjebak dalam ketertinggalan. Saat orang-orang barat mulai meyakini alam semesta ini ada yang mengatur, dan meninggalkan agnostic (mengakui Tuhan tapi tidak beragama), orang-orang yang kecewa ini malah baru memulai meyakini apa yang mulai diragukan orang barat. Ibaratnya saat orang sudah taubat jadi preman, dia baru mulai mau jadi preman. Orang sudah tidak nyaman dengan agnostic, dia malah mau jadi agnostic.
Kedua: Kebenaran itu sesuatu yang dicari dan diusahakan. Kita melihat realita banyak versi tentang Islam, maka jangan berdiam diri dalam kebingungan dan kekecewaan mengapa umat Islam berbeda-beda. Tapi terus kaji Islam hingga bertemua ajaran Islam yang hakiki. Allah ﷻ berfirman,
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS:Al-‘Ankabuut | Ayat: 69).
Ketiga: Bacalah Alquran dan terjemahnya. Dan akan lebih baik lagi jika disertai tafsirnya atau bertanya kepada orang yang berilmu.
Keempat: Sangat disayangkan, sebagian orang yang terlahir sebagai muslim malah tidak mempelajari agamanya. Ia sangka menjadi seorang muslim adalah mengalir begitu saja. Boleh (halal) dan tidak boleh (haram) ditentukan oleh perasaan dan pengalaman. Bukan berdasarkan pengkajian terhadap Islam.
Diterjemahkan dari:
– http://www.arabnews.com/islam-perspective/news/900221

Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com

TIM SAR SISIR JATUHNYA PESAWAT LION-AIR DARI PERAIRAN INDRAMAYU HINGGA JAKARTA

 
Hasil gambar untuk lion air photo

Khosama Media – Dikutip dari Kompas.com Pesawat Lion Air JT-610 rute Cengkareng - Pangkal Pinang dilaporkan jatuh di tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.

Kantor SAR Bandung membantu pencarian pesawat Lion Air yang sempat kehilangan kontak sekitar pukul 06.33 wib setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.20 wib pagi ini.

Sekitar ratusan personil diterjunkan melakukan pencarian pesawat di perairan Karawang. Adapun tim Basarnas melakukan penyisiran dari perairan Indramayu hingga perairan Jakarta.

"Penyisiran dari perairan Indramayu, Karawang, Bekasi, Jakarta," kata Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung Joshua Banjarnahor, melalui pesan singkatnya, Senin (29/10/2018).

Tim SAR Bandung sendiri mulai melakukan pencarian dari Posko taktis sementara yang berada di wilayah Karawang.

"Posko taktis sementara Karawang, tapi induk di Jakarta, karena semua akan di bawa ke Jakarta," tuturnya.

Saat ini tim SAR gabungan tengah berupaya mengevakuasi korban dan puing-puing pesawat yang mengambang di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.

"Tim sedang di laut berupaya mengevakuasi sebanyak mungkin korban," katanya.

Selain itu Tim SAR juga berkoordinasi dengan kapal yang melintas di perairan Karawang. "Kini beberapa kapal juga membantu melakukan pencarian," katanya.

Seperti diketahui, Pesawat tersebut hilang kontak 06.33 wib. Namun berdasarkan jadwal yang seharusnya, pesawat sudah mendarat di lokasi tujuan sekitar 07.20 wib.

Jatuhnya pesawat itu pun diperkuat anak usaha PT Pertamina (Persero) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), yang mengatakan ada pesawat jatuh di sekitar lapangan Mike Blok ONWJ. Berdasarkan laporan dilapangan, mereka melihat puing-puing pesawat, bahkan kursi duduk penumpang yang terlepas.

Penerbangan Lion Air JT 610 dengan rute penerbangan Cengkareng menuju Pangkal Pinang mengalami kecelakaan setelah 13 menit mengudara. Adapun pesawat jatuh di Koordinat S 5'49.052" 2 107'06.628" atau di sekitar Karawang.

Pesawat yang jatuh ini buatan tahun 2018 dan baru dioperasikan Lion Air pada 15 Agustus 2018 lalu. Pesawat dinyatakan laik operasi sebelum dipakai untuk penerbangan komersial.

Pesawat itu di komandai Captain Bhavye Uneja dengan Kopilot Harvino yang memiliki pengalaman penerbangan ribuan jam terbang, serta Enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda dan Deny Maula.


Andai Lebih Panjang Lagi...

 


Hari itu ada seseorang yang meninggal dunia. Seperti biasanya, jika ada sahabat meninggal dunia, Rasulullah pasti menyempatkan diri mengantarkan jenazahnya sampai ke kuburan. 
Tidak cukup sampai di situ, pada saat pulangnya, Rasulullah menyempatkan diri singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga yang ditinggalkan supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musbah itu. Begitupun terhadap keluarga sahabat yang satu ini.
Sesampai di rumah duka, Rasulullah bertanya kepada istri almarhum, “Tidakkah almarhum suamimu mengucapkan wasiat ataulah sesuatu sebelum ia wafat?”
Sang istri yang masih diliputi kesedihan hanya tertunduk. Isak tangis masih sesekali terdengar dari dirinya. “Aku mendengar ia mengatakan sesuatu di antara dengkur nafasnya yang tersengal. Ketika itu ia tengah menjelang ajal, ya Rasulullah.”
Rasulullah tertanya, “Apa yang dikatakannya?”
“Aku tidak tahu, ya Rasulullah. Maksudku, aku tidak mengerti apakah ucapannya itu sekadar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dahsyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong.”
“Bagaimana bunyinya?” tanya Rasulullah lagi.
Istri yang setia itu menjawab, “Suamiku mengatakan ‘Andaikata lebih panjang lagi..., Andaikata yang masih baru ..., Andaikata semuanya ...’. Hanya itulah yang tertangkap sehingga aku dan keluargaku bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu hanya igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah pesan-pesan yang tidak selesai”
Rasulullah tersenyum. Senyum Rasulullah itu membuat istri almarhum sahabat menjadi keheranan. Kemudian, terdengar Rasulullah berbicara, “Sungguh, apa yang diucapkan suamimu itu tidak keliru.” Beliau diam sejenak. “Jika kalian semua mau tahu, biarlah aku ceritakan kepada kalian agar tak lagi heran dan bingung.”
Sekarang, bukan hanya istri almarhum saja yang menghadapi Rasulullah. Semua keluarga almarhum mengerubungi Rasul akhir zaman itu. Ingin mendengar apa gerangan sebenarnya yang terjadi.
“Kisahnya begini,” Rasulullah memulai. 
“Pada suatu hari, ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat Jumat. Di tengah jalan ia berjumpa dengan dengan orang buta yang bertujuan sama—hendak pergi ke masjid pula. Si buta itu sendirian tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntunnya. Maka, dengan sabar dan telatennya, suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas yang penghabisan, ia menyaksikan pahala amal shalihnya itu. Lalu ia pun berkata, ‘Andaikata lebih panjang lagi.’ Maksudnya adalah andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanya akan jauh lebih besar pula.”

Semua anggota keluarga itu sekarang mengangguk-angguk kepalanya. Mulai mengerti sebagian duduk perkara. “Terus, ucapan yang lainnya, ya Rasulullah?” tanya sang istri yang semakin penasaran saja.
Nabi menjawab, “Adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi sekali untuk shalat Subuh, cuaca dingin sekali. Di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suaminya membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia pun mencopot mantelnya yang lama yang tengah dikenakannya dan diberikan kepada si lelaki tua itu. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, ‘Coba, andaikata yang masih baru yang kuberikan kepadanya, dan bukannya mantelku yang lama yang kuberikan kepadanya, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi.’ Itulah yang dikatakan suami selengkapnya.”
“Kemudian, ucapan yang ketiga, apa maksudnya ya Rasulullah?” tanya sang istri lagi.
Dengan penuh kesabaran, Rasulullah menjelaskan, “Ingkatkah engkau ketika pada suatu waktu suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Ketika itu engkau segera menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur daging dan mentega. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong. Yang sebelah diberikannya kepada musafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalnya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata, ‘Kalau aku tahu begini hasilnya, musafir itu tidak akan kuberi hanya separuh. Sebab, andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti pahalaku akan berlipat ganda pula.’”
Sekarang, semua anggota keluarga mengerti. Mereka tak lagi risau dengan apa yang telah terjadi kepada suami dan ayah mereka ketika akan menjelang wafatnya. Kelapangan telah ia dapatkan karena ia tidak sungkan untuk menolong dan memberi.

CARA DOWNLOAD VIDEO DARI YOUTUBE DENGAN MUDAH DAN SIMPEL, BEGINI CARANYA ???



Aplikasi pemutar video online yang dimiliki perusahaan raksasa yaitu Google, memang sudah menjadi favorit bagi pengguna smartphone saat ini. Apalagi karena sangat banyak konten video yang berada di youtube ini, mulai dari konten anak-anak sampai konten konten khusus untuk orang tua.

Namun sangat disayangkan Aplikasi Youtube ini tidak memiliki fitur download yang videonya bisa langsung masuk ke Galeri, SD card atau Penyimpanan telepon kita, Youtube hanya memberikan fitur download yang hasil downloadnya hanya bisa diputar di aplikasi Youtube nya sendiri yang jika kita menghapus aplikasi atau data aplikasi maka otomatis video yang kita download juga ikut terhapus.

Sayang banget bukan... Nah bagaimana cara mengatasi hal tersebut.

Pertama kita download dulu Aplikasi Snaptube lalu instal aplikasinya seperti biasa , Ada dua cara menggunakan aplikasi ini, yaitu :

Cara Pertama Dari Aplikasi Snaptube:

1. Buka Aplikasi Snaptube, Tampilan awal setelah di buka akan seperti ini 


2. Kalian pilih video yg ingin kalian download dari youtube, lalu pilih tanda download seperti ini


3. Ketiga, pilih kualitas video yang kalian inginkan, semakin besar kualitas yang kalian pilih semakin jernih juga video yang kalian dapatkan (Kalian juga bisa download Musiknya saja pada video tersebut berupa format Mp3/M4A).

4. Selesai.


Cara Kedua Langsung Dari Aplikasi Youtube:


1. Buka Aplikasi Youtube, Kemudian Cari video yang mau kalian download



2. Setelah di pilih Video yang mau di download, kemudian Klik Bagi dan pilih salin link



3. Otomatis akan ada Ekstensi dari Snaptube yaitu gambar panah di pojok kanan bawah



4. Kemudian Klik dan pilih kualitas video yang kalian inginkan.


5. Selesai.

Selain Bisa download Dari Youtube, Snaptube juga bisa di ggunakan untuk mendownload Video dari Instagram, Facebook dan lain - lain.




Untuk Aplikasi Snaptube Bisa Kalian Download pada link di bawah ini 

Gambar terkait

Cek apakah android kamu terkena Virus... Ini ciri-ciri dan cara mengatasinya


Gambar terkait

Mengatasi berbagai maca virus dan mengidentifikasi adanya ciri android yang terserang oleh malvare. Begitu banyak ciri yang patut anda ketahui untuk langkah kedepannya lebih bijak lagi agar android kalian tidak terkena virus yang membandel.

Virus jenis ini dikaitkan dengan adanya cyber di dunia maya yang mengakibatkan pengguna perangkat keras seperti smartphone, komputer, laptop, tablet dan ipad akan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh virus malware yang berkeliaran melalui jaringan internet.

Malware tersebut akan menjangkiti perangkat keras kita yang terutama laptop dan smartphone karena pengguna kedua perangkat inilah yang banyak memakai jaringan internet sebagai alat untuk mencari sebuah informasi dari sebuah website.

Di dalam website, biasa nya terdapat iklan yang muncul. Iklan di dalam website terkadang membuat para pengunjung seperti saya ini merasa terganggu karena iklan yang muncul berjenis popup atau yang l. Iklan tersebut bisa saja menulari malware ataupun virus pada hp anda.

Munculnya virus tidak hanya di sebuah laman website saja, melainkan di android terkadang juga bisa muncul jenis iklan popup ini.

Apakah kalian sering mengalaminya?

Saya pernah sekali mengalami hal yang serupa ini. Iklan tersebut akan mengganggu aktivitas kita dalam menggunakan gadget. Maka dari itu anda diharuskan untuk mengetahui ciri-ciri gadget anda yang terkena virus malware.

Adapun cara untuk mengetahui ciri-ciri smartphone kita terserang virus yang berbahaya...

Cara mengetahui ciri-ciri android kena virus malware

Android yang sudah terkena virus ini akan berdampak buruk terhadap kinerja gadget tersebut. Bagaimana cara mengetahui kalau hp sudah terkena virus?

1. Baterai android akan cepat panas.

Ciri pertama yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang, yaitu baterai gadget akan terasa panas walaupun cara menggunakannya hanya sebatas chatting doang.


HP yang cepat panas ini akan ketahuan panasnya jika digunakan dalam aktivitas yang berat seperti, main game offline atau online, buka sosmed dalam jangka waktu lama dan lain sebagainya.

Ciri-ciri ini tidak langsung kita sadari dalam jangka waktu pendek, namun akan terasa ketika hp sudah lama digunakan, misal sehari 12 jam atau lebih. Nah itu akan memaksakan kinerja android kita.

Mesin yang terlalu dipaksa akan merespon balik dengan cara meningkatkan suhu baterai sampai temperatur tinggi. Bukan hanya mesin saja yang merespon itu, virus yang menyerangnya akan terlibat didalam kasus ini.

2. Baterai smartphone akan cepat boros

Pemborosan baterai ini munculnya tanda-tanda bahwa android kita sudah terserang virus. Namun, bisa saja baterai anda sudah mengalami kerusakan dalam.

Baterai yang boros akan mengalami fase buruk terhadap keawetan hp android kita. Anda tidak mau bukan semuanya terjadi? Maka dari itu anda harus tahu penyebab baterai boros dan cara mengatasinya.

3. Kinerja smartphone lemot atau melambat

Mesin hp jika lama kelamaan digunakan akan melambat. Itu terjadi karena tidak semua hp akan awet sampai puluhan tahun. Bisa saja di pertengahan tahun hp anda mengalami kerusakan yang disebabkan oleh virus ini.

Virus tersebut akan menyerang pada bagian inti smartphone, sebelum menyerang pada mesinnya, virus akan menyerang perangkat lunak nya terlebih dahulu. Dampak yang akan ditimbulkan adalah sering nya aplikasi keluar sendiri.

Cara mengatasi aplikasi yang keluar sendiri bisa anda baca disini, cara memperbaiki aplikasi yang sering keluar sendiri.

4. Paket data internat akan terkuras banyak


Iklan memiliki jenis yang berbeda beda, ada yang muncul di aplikasi dan ada yang muncul di beranda. Iklan yang muncul secara otomatis ini akan menguras banyak paket data anda dalam jumlah yang tidak sedikit.

Sebab, iklan yang muncul di pengaruhi oleh data internet yang hidup. Sudah saya jelaskan, bahwa virus akan menyerang ketika kita menghidupkan internet karena internet adalah cyber dunia maya.

Seiring menggunakan smartphone yang muncul iklan ini, jangan berharap kalau kuota anda akan awet. Iklan ini akan menguras banyak kuota walaupun kuota anda penuh. Terlebih lagi jika anda tidak sengaja klik iklan tersebut, wahh bakalan nyedot kuota banyak sob.

5. Memakan banyak ruang di dalam penyimpanan android

Nah ini yang sering terjadi bila terkena virus. Apalagi bila anda tidak langsung membersihkannya secara rutin, maka samaph di android anda akan semakin menumpuk dengan adanya virus baru.

Semakin banyak ruang penyimpanan cepat penuh, maka kinerja hp android anda akan terasa berat. Begitu pula dengan aktivitas anda, kegiatan anda akan terganggu dengan adanya virus yang sedang menyerang smartphone anda.

Itulah kelima ciri-ciri untuk mengetahui smartphone yang terkena virus malware. Selebihnya bisa anda tambahi dikolom komentar dibawah.

Sebelum membahas lebih jauh, anda harus mengetahui dahulu penyebab android terkena virus yang berdampak android mengalami kerusakan yang fatal.


Penyebab android kena virus


1. Terlalu sering melakukan browsing.

Diluar sana pasti banyak yang malakukan kegiatan browsing untuk mencari sebuah info atau hanya sekedar hiburan semata.

Disisi lain, internet berdampak buruk bagi kesehatan android kita. Diantaranya adalah terkena virus yang berakibat berbahaya bagi kualitas android kita.

Kenapa bisa begitu?

Virus menyebar memalui internet yang terhubung pada jaringan komputer. Virus ini akan melalui celah jaringan dan dimasuki malware yang berakibat penyebaran virus yang merajalela dalam perangkat keras kita.

2. Salah instal aplikasi di android

Tidak hanya sering browsing saja, melainkan masih ada penyebab lainnya yaitu, salah memasang aplikasi. Kesalahan ini biasa saya alami jika ada aplikasi game atau aplikasi lainnya yang gratis namun memiliki versi pro.

Memang, versi ini adalah software bajakan yang sering saya gunakan. Alhasil android saya terkena virus malware yang sulis untuk diatasinya kecuali dengan ganti hp atau flashing.

3. Melakukan transfer file dari perangkat lain

Yang dimaksud dengan perangkat lain adalah perangkat keras lainnya misal, melakukan transfer melalui smartphone satu ke smartphone yang lainnya atau bisa saja android satu ke komputer/ laptop.

Mentransfer file atau berkas dari perangkat lain akan membawa virus jika perangkat yang anda gunakan sudah terkena virus duluan.

Dengan mentransfer file ini, virus akan bebas melakukan penyebaran di dalam perangkat kita. Maka dari itu anda harus berhati-hati dalam perpindahan file dari perangkat lain.

Nah, itulah penyebab dari terkenanya virus pada android atau komputer kita. Lanjut ke cara mengetahui hp android yang terkena virus apapun itu jenisnya. Jenis virus ini bermacam macam, bisa virus yang hanya sementara ataupun malware permanent.

Jika ada cara untuk mengetahui android yang kena virus, maka harus ada cara mengatasinya bukan? tenang aja sob, pasti ada kok cara memperbaikinya.

Cara mengatasi android yang terkena virus


1. Bersihkan sampah pada memori penyimpanan.
2. Scan virus menggunakan aplikasi antivirus.
3. Menggunakan internet dengan baik, jangan terlalu sering.
4. Melakukan factory reset.
5. Flashing

Cara tersebut mungkin belum efektif karena banyak yang mengeluh mengenai iklan android yang sering muncul atau virus semakin merajalela. Tunggu tips berikutnya dalam cara menghentikan virus yang menyebar luas pada android.

Penutup

Setelah melalukan studi banding dalam android atau smartphone yang berbeda, cara mengetahuinya pun tetap sama dengan android yang lain. Cara diatas merupakan cara yang dianjurkan bila anda sudah mendapati kecurigaan mengenai android.

Curiganya anda biasanya tepat, coba sering melakukan pengecekan untuk kesehatan smarphone anda agar hp anda akan terbebas dari dampak peringatan android terkena virus tersebut.

Sebotol racun untuk semangat hidup

 
Gambar terkait

Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.” 

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.” 

“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu. 

“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.” 

Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun. 

Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.” 

Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi. 

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya. 

Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?” 

Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya. 

Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya. 

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum? 

Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.” 

“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”.

https://inmotivasi.blogspot.com/

KETIKA AGAMA TELAH MENGHARAMKAN

 

Islam yang dibawa oleh Al Musthafa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, datang sebagai rahmat bagi semesta alam. Allah Ta’ala berfirman,

وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)

Secara bahasa,

الرَّحْمة: الرِّقَّةُ والتَّعَطُّفُ

rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba (Lihat Lisaanul Arab).
Atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Jadi dapat kita katakan bahwa datangnya Islam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk.
Kasih sayang tersebut tersurat dan tersirat dalam seluruh ajaran Islam, baik yang berupa larangan maupun perintah. Namun, benarlah firman Allah Ta’ala,

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Hanya sedikit hamba-Ku yang bersyukur” (QS. Saba’: 13)

Karena kita masih sering melihat di tengah-tengah kaum muslimin zaman ini, ada orang yang ketika dijelaskan kepadanya hal-hal yang dilarang oleh agama, dengan congkaknya ia berkata: ‘Sedikit-sedikit koq haram!‘. Padahal larangan agama adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Yang Haram Itu Berbahaya dan Merugikan

Salah satu konsekuensi Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin adalah, setiap ajaran Islam mengajak kepada perkara yang baik bagi manusia dan melarang perkara yang buruk bagi manusia. Sebagaimana diungkapkan dalam kaidah fiqhiyyah:

الشَارِعُ لَا يَـأْمُرُ إِلاَّ ِبمَا مَصْلَحَتُهُ خَالِصَةً اَوْ رَاجِحَةً وَلاَ يَنْهَى اِلاَّ عَمَّا مَفْسَدَتُهُ خَالِصَةً اَوْ رَاجِحَةً

Islam tidak memerintahkan sesuatu kecuali mengandung 100% kebaikan, atau kebaikan-nya lebih dominan. Dan Islam tidak melarang sesuatu kecuali mengandung 100% keburukan, atau keburukannya lebih dominan

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata, “Kaidah ini meliputi seluruh ajaran Islam, tanpa terkecuali. Sama saja, baik hal-hal ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), baik yang berupa hubungan terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (QS. An Nahl: 90)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa setiap keadilan, kebaikan, silaturahim pasti diperintahkan oleh syariat. Setiap kekejian dan kemungkaran terhadap Allah, setiap gangguan terhadap manusia baik berupa gangguan terhadap jiwa, harta, kehormatan, pasti dilarang oleh syariat. Allah juga senantiasa mengingatkan hamba-Nya tentang kebaikan perintah-perintah syariat, manfaatnya dan memerintahkan menjalankannya. Allah juga senantiasa mengingatkan tentang keburukan hal-hal dilarang agama, kejelekannya, bahayanya dan melarang mereka terhadapnya”

Dan tidak diragukan lagi bahwa setiap makhluk dan benda di alam ini pasti memiliki manfaat dan kebaikan meski hanya sedikit. Benda yang paling hina di dunia ini pun masih mengandung manfaat walau kecil sekali. Jika semua hal yang memiliki kebaikan itu dihalalkan niscaya semua hal di dunia ini akan halal dan tidak ada yang haram. Oleh karena itulah Islam melarang segala sesuatu yang keburukannya lebih dominan meski ia memiliki sedikit kebaikan atau manfaat. Allah Ta’ala berfirman,

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”” (QS. Al Baqarah: 219)

Terkadang seseorang enggan meninggalkan apa yang telah diharamkan oleh agama karena menganggap hal tersebut bermanfaat baginya. Seseorang enggan meninggalkan korupsi karena berjudi membuatnya mendapat uang, seseorang enggan meninggalkan daging babi karena rasanya enak, seseorang enggan meninggalkan musik karena membuat hatinya terhibur, seseorang enggan meninggalkan rokok karena membuat pikirannya plong, dan seterusnya. Lihatlah bagaimana para sahabat ridwanullah ‘alaihim ajma’in, bersikap terhadap larangan agama, mereka berkata,

نَهَانَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَمْرٍ كَانَ لَنَا نَافِعًا وَطَوَاعِيَةُ اللَّهِ وَرَسُولِهِ أَنْفَعُ لَنَا

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah melarang sesuatu yang kami anggap lebih bermanfaat. Namun taat kepada Allah dan Rasul-Nya tentu lebih bermanfaat bagi kami” (HR. Muslim, no. 1548)

Apalah artinya sedikit mengorbankan manfaat duniawi demi ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya? Apalah artinya merelakan sedikit keuntungan duniawi untuk menjunjung aturan agama? Apalah artinya sedikit melewatkan kemudahan hidup di dunia, untuk menjadi seorang hamba yang setia dan taat? Apalah artinya sedikit bagian dari dunia yang fana ini untuk mendapatkan dunia yang lebih kekal?

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Akhirat itu lebih baik dan lebih kekal” (QS. Al-A’laa: 17)

Bahkan lebih dari itu, pelanggaran terhadap aturan agama tidak hanya mendatangkan kerugian di akhirat, bahkan juga menjadi sebab datangnya bencana di dunia. Dan ini jelas sebuah kerugian. Allah Ta’ala berfirman:

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Hendaknya orang yang menentang ajaran Rasulullah itu takut, akan datangnya musibah atau adzab besar yang menimpa mereka” (QS. An Nuur: 63)

Oleh karena itu, bagi orang-orang yang hendak melanggar larangan agama, hendaknya lebih bijak menimbang untung-rugi bagi dirinya.

Yang Haram Lebih Sedikit Dari Yang Halal

Orang yang berkata: ‘sedikit-sedikit koq haram‘ tidak menyadari betapa Allah Ta’ala menghalalkan jauh lebih banyak hal baginya dari pada yang haram. Misalnya, makanan yang halal jauh lebih banyak dari pada yang haram. Allah Ta’ala tidak membatasi makanan halal dengan menyebutkan jenis-jenisnya, sedangkan pada makanan yang haram Allah memberikan batasan dengan menyebutkan jenis-jenisnya. Artinya, seluruh makanan yang ada di bumi itu halal kecuali beberapa jenis saja. Allah Ta’ala berfirman, menghalalkan makanan dan minuman secara umum,

كُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِين
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al A’araf: 31)

Lalu Allah Ta’ala berfirman menyebutkan beberapa jenis saja Ia diharamkan,

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ

Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya” (QS. Al An’am: 119)

Dan beberapa jenis lagi dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari sini para ulama menarik sebauh kaidah fiqih:

الأصل في العبادات الحظر, و في العادات الإباحة

Hukum asal ibadah adalah terlarang, hukum asal ‘adah adalah boleh

‘Adah adalah semua perkara non-ibadah, misalnya makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, alat-alat, dan lainnya. Semuanya halal dan boleh selama tidak diketahui ada dalil yang mengharamkannya. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan: “Semua perkara ‘adah baik berupa makanan, minuman, pakaian, kegiatan-kegiatan non-ibadah, mu’amalah, pekerjaan, hukum asalnya mubah dan halal. Orang yang mengharam perkara ‘adah, padahal Allah dan Rasul-Nya tidak mengharamkan, ia adalah mubtadi‘”

Jika demikian kita ketahui betapa banyak hal yang hukumnya mubah dan halal. Sungguh kalau kita mau menghitung hal-hal yang dihalalkan oleh Allah tidak akan terhitung banyaknya,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

Jika engkau menghitung nikmat Allah engkau tidak akan sanggup” (QS. Ibrahim: 34)

Dari nikmat yang tidak terhingga banyaknya ini, mengapa ketika Allah melarang sedikit saja kita masih merasa berat meninggalkannya??

Setiap Orang Mampu Meninggalkan Yang Haram

Allah Ta’ala menurunkan Islam sebagai agama yang mudah dilaksanakan oleh manusia. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا

Sesungguhnya agama itu mudah. Orang yang berlebihan dalam agama akan kesusahan. Maka istiqamahlah, atau mendekati istiqamah, lalu bersiaplah menerima kabar gembira” (HR. Bukhari no.39)

Sebagian orang salah paham terhadap hadits ini sehingga berkata: “Bagi saya shalat 5 kali sehari itu susah, karena agama itu mudah maka tidak shalat tidak mengapa”. Sehingga dengan alasan ini banyak orang menerjang larangan syariat dengan alasan sulit meninggalkannya. Dengan kata lain, mereka memaknai ‘mudah’ dan ‘susah’ sesuai selera masing-masing. Apa yang menurutnya ‘susah’ ia tinggalkan walau syariat memerintahkannya, apa yang menurutnya ‘mudah’ ia kerjakan walau agama melarangnya.

Tentu tidak demikian maksud hadits ini. Cukuplah firman Allah Ta’ala menafsirkan hadits yang mulia ini:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani manusia kecuali sesuai kemampuannya” (QS. Al Baqarah: 286)

Ayat ini tegas menyatakan bahwa setiap ajaran agama yang diturunkan oleh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya sudah sesuai dengan kemampuan manusia untuk mengerjakannya. Dengan kata lain, setiap ajaran agama itu sudah mudah dan mampu dilaksanakan oleh manusia secara umum.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan makna hadits tersebut, “Maksudnya, agama Islam itu ringan dan mudah, baik dalam aqidah, akhlak, amal-amal ibadah, perintah dan larangannya…. semuanya ringan dan mudah. Setiap mukallaf akan merasa mampu melaksanakannya, tanpa kesulitan dan tanpa merasa terbebani. Aqidah Islam itu ringan, akan diterima oleh akan sehat dan fitrah yang lurus. Kewajiban-kewajiban dalam Islam juga perkara yang sangat mudah”

Jadi, Anda merasa berat meninggalkan hal yang haram? Yakinlah bahwa sebenarnya Anda mampu.

Sami’na Wa Atha’na

Jika atasan anda, atau orang yang anda hormati melarang anda terhadap sesuatu, tentu anda pun akan mematuhinya bukan? Maka bagaimana lagi jika larangan itu datang dari Dzat yang menciptakan anda, memberikan nikmat berlimpah, menghembuskan kehidupan pada diri anda, Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Dzat Yang Menguasai Hari Pembalasan kelak, tentu lebih layak kita mematuhinya bukan?

Demikianlah sikap seorang hamba Allah yang sejati. Sebagaimana dicirikan sendiri oleh Allah Ta’ala:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Hanya ucapan orang-orang beriman, yaitu ketika mereka diajak menaati Allah dan Rasul-Nya agar Rasul-Nya tersebut memutuskan hukum diantara kalian, maka mereka berkata: Sami’na Wa Atha’na (Kami telah mendengar hukum tersebut dan kami akan taati). Merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. An Nuur: 51)

Jadi, ketika agama telah mengharamkan sesuatu, akan taatkah Anda?

Semoga Allah memberi taufik.
Penulis: Yulian Purnama

diambil dari : muslim.or.id